Peduli Lingkungan, PLN Icon Plus Incar Pelanggan Baru Lewat Program Tukar Sampah
INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) yang merupakan anak usaha PT PLN (Persero) kembali menunjukan komitmenya terhadap kepedulian lingkungan melalui kegiatan kegiatan bertajuk Zero Waste Warrior. Pelaksanaan kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2025.
Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan Zero Waste Warrior mencakup berbagai program seperti Clean Up dan Green Action serta Bottle Up, yang dilaksanakan secara bertahap oleh karyawan di berbagai wilayah kerja PLN Icon Plus di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, PLN Icon Plus juga memilih juara pada Program Bottle Up (mengumpulkan botol, gelas dan sampah plastik untuk diserahkan ke bank sampah) yang dimenangkan oleh unit bisnis strategis atau SBU Jakban sebanyak 5.553 kg, diikuti SBU Jabar 2.196 kg dan SBU Sumbagsel 1.719 kg.
"PLN Icon Plus terus berupaya menjadi perusahaan yang tidak hanya unggul secara bisnis, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kegiatan seperti Bottle Up adalah bentuk nyata komitmen PLN Icon Plus untuk mendukung pembangunan berkelanjutan," kata Ari di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary PLN Icon Plus, Heni Utari Ambarwati mengungkapkan bahwa perusahaan terus aktif dalam mengajak masyarakat di sekitar wilayah jaringan untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengikuti program tukar sampah dengan internet.
Saat ini telah dilakukan pilot project penukaran sampah plastik dengan internet di Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Saat ini ada lebih dari 11 kartu Keluarga (dari 28 pendaftar) yang tersambung jaringan Iconnet di Krukut dan 11 kartu Keluarga di Pandan Wangi.
Para pelanggan baru layanan internet broadband Iconnet yang lazimnya membayar sekitar Rp200 ribu untuk kecepatan internet hingga 35 Mbps per bulan, kini cukup membayar setengahnya saja dengan mengikuti program tukar sampah ini.
"Jadi di Limo dan Krukut itu ada penimbangan sampah oleh bank sampahnya dilakukan bukan lagi mingguan, bahkan kini harian. Sehari rata-rata bisa terkumpul sampah 5.000 kg per KK atau sekitar 150.000 kg. Jadi hasil dari penjualan sampah itu sekitar Rp30.000 perhari atau Rp99.000 per bulan," ungkap Heni.
Pada tahap awal pilot project ini, lanjut Heni, perseroan berkolaborasi dengan subholding lainnya termasuk PLN IP, NP, EPI dengan membidik 600 Kartu Keluarga atau pelanggan baru lewat program tukar sampah, terutama mereka yang lokasinya dekat dengan gardu induk.
"Program ini kami lebih banyak menyasar pelanggan baru. Sekitar 600 Kartu Keluarga dulu. Sementara belum terlalu ekspansif menyesuaikan kondisi jaringan kita karena memang ada yang harus diinvestasikan kan," tukas Heni.
Heni mengungkapkan, perusahaan tak akan latah masuk ke kawasan yang sudah crowded atau jenuh dengan banyaknya provider. Selain untuk menghindari perang tarif, menurut Heni, akan lebih efisien bagi perusahaan untuk memaksimalkan jaringan tiang listrik maupun kabel laut yang sudah terbangun di berbagai daerah. Saat ini Iconnet sudah menjangkau 353 kabupaten kota, serta melayani 12.740 desa.
"Saat ini jumlah pelanggan kita sekitar 1,2 jutaan secara Nasional. Jadi kita tidak akan berkompetisi di daerah yang sudah ada provider. Justru, ke daerah yang mana belum ada provider yang masuk. Daerah di luar pesisir seperti pulau selama itu ada kabel laut PLN kita masuk. Kami sedang menyisir pulau-pulau serupa, karena kalau provider lain kan mahal ke sana investasinya, kalau kita kan otomatis tinggal jalan," ungkap Heni.
Selain aktif menggandeng berbagai mitra, perseroan juga menggandeng APKASI untuk mendigitalisasi dan meningkatkan konektivitas seluruh kabupaten di Indonesia. PLN Icon Plus juga terus menertibkan para pengguna kabel internet nakal. Semua itu dilakukan agar penetrasi ke pasar kian gencar dan target jumlah pengguna sekitar 1,8 juta pada 2025 tercapai.