Di Forum BRICS, Menperin Agus Beberkan Kinerja Ciamik Industri Manufaktur RI

Oleh : Hariyanto | Jumat, 23 Mei 2025 - 17:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada Forum BRICS, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kinerja sektor industri manufaktur di tanah air. Pada triwulan I tahun 2025, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 4,31 persen (y-o-y), dengan kontribusinya terhadap PDB nasional yang mencapai 17,50 persen.

“Kontribusi manufaktur tersebut mengalami kenaikan, baik secara q-to-q yang naik 0,19 persen, maupun secara y-o-y yang naik 0,03 persen. Sementara itu, dari sisi kinerja ekspor dan investasi, pada triwulan I-2025, industri pengolahan nonmigas mencatatkan nilai ekspor sebesar USD52,90 miliar dan realisasi dari nilai investasi mencapai Rp179,70 triliun,” Menperin Agus dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Kemudian, secara global, posisi Indonesia dalam industri manufaktur sangat membanggakan, dilihat dari nilai Manufacturing Value Added (MVA). Merujuk data World Bank, MVA Indonesia mencapai USD255,96 miliar pada tahun 2023, yang menempatkan posisi ke-4 sebagai negara yang memiliki nilai MVA terbesar dari anggota BRICS setelah China (USD4.658,79 miliar), India (USD461,38 miliar), dan Brasil (USD289,79 miliar).

Sementara itu, negara anggota BRICS lainnya dengan MVA di bawah Indonesia, yakni Rusia sebesar USD251,58 miliar, disusul Arab Saudi (USD157.88 miliar) Iran (USD78,54 miliar), Mesir (USD59 miliar), Uni Emirat Arab (USD55,76 miliar), Afrika Selatan (USD49,35 miliar), dan Ethiopia (USD7,33 miliar).

Sedangkan, di kawasan Asia, posisi Indonesia menempati urut ke-5 setelah China, Jepang, India, dan Korea Selatan. Hebatnya, untuk di kawasan ASEAN, Indonesia menduduki posisi teratas, melampaui Thailand dan Vietnam.

“Di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, kita harus mampu menjaga orientasi dan arah pembangunan nasional. Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya alam, kekayaan hayati, dan bonus demografi. Tapi semua itu tidak akan berarti tanpa inovasi, kerja keras, dan keberanian mengambil peran di panggung internasional. BRICS memberi kita peluang, tapi juga menuntut kontribusi nyata,” tegas Menperin Agus.

Itulah sebabnya, lanjut Menperin Agus, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan ekosistem industri yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan—baik dari sisi kebijakan, infrastruktur, insentif, maupun sumber daya manusia. 

“Kami juga bertekad mempersempit kesenjangan teknologi antara industri besar dan IKM, agar semua pelaku industri dapat mengambil bagian dalam revolusi industri keempat,” ujarnya.

Menperin Agus optimistis, dengan kerja sama dan gotong royong semua pihak—termasuk komunitas diaspora di luar negeri seperti yang ada di Brasil—Indonesia akan mampu mengambil manfaat maksimal dari keanggotaan BRICS ini.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa kunjungan saya ke Brasil bukan hanya membawa kepentingan diplomatik atau sektor industri semata, tetapi juga membawa pesan kebangsaan dan solidaritas. Kami datang untuk membangun jembatan, memperkuat relasi, dan membawa nama baik Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” pungkasnya.