Hadapi Tekanan Finansial, Teguk Indonesia Tutup Ratusan Gerai
INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk, salah satu pemain utama di industri F&B nasional, tengah menghadapi tekanan finansial yang signifikan akibat merosotnya daya beli konsumen dan meningkatnya biaya operasional sejak akhir 2023.
Emiten gerai minuman manis Teguk (TGUK) telah menutup ratusan gerai sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan Desember 2023, TGUK memiliki pengakuan atas sewa 152 gerai.
Adapun dalam Public Expose tanggal 30 Desember 2024, tercatat hanya 35 gerai Teguk tersisa.
Manajemen TGUK menyatakan bahwa pihaknya menghadapi sejumlah tantangan di tahun 2024 yang memaksa penutupan gerai.
“Kami mengalami dampak operasional (pengaturan bentuk cash-flow) yang sedang berjalan, dan saat ini sedang mengupayakan langkah-langkah pemulihan, termasuk beberapa langkah negosiasi strategis kepada berbagai pihak,” ujar salah satu personal manajemen dari PT Platinum Wahab Nusantara. Sebagai bagian dari upaya efisiensi, perusahaan telah menutup sejumlah gerai di berbagai lokasi.
Para analis menilai kondisi ini sebagai refleksi dari tekanan luas di sektor F&B, yang terdampak perubahan pola konsumsi masyarakat di tengah situasi ekonomi nasional, lonjakan harga bahan baku, serta persaingan yang makin agresif.
“PT Platinum Wahab Nusantara menghadapi tantangan berat karena ekspansi agresif justru mempengaruhi sistem keuangan dan operasional,” ujar seorang analis dari salah satu sekuritas nasional.
Di sisi lain, sejumlah pemegang saham bisa saja mulai kehilangan kepercayaan dan berdampak pada langkah maupun peta jalan pemulihan yang konkret dari manajemen.
Sementara itu, proses penutupan gerai yang merupakan salah satu aspek penting dan konkret dalam hal operasional, terlihat dijalankan dengan cara yang cukup bijak. Walaupun hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen belum memberikan gambaran kepastian mengenai jadwal rilis laporan keuangan maupun rencana jangka panjang untuk menyelamatkan perusahaan dari potensi kejadian ini.