Mentan Amran Dorong Pengembangan Lahan Pertanian di Provinsi Kaltara
INDUSTRY.co.id - Sajau Hilir - Dalam rangka mendukung program Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) di bidang ketahanan pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.
Tidak hanya mengandalkan lahan pertanian eksisting, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berencana memanfaatkan lahan potensial lainnya seperti lahan rawa, terutama rawa mineral, untuk meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada.
Pada kunjungan kerja, dalam rangka Gerakan Perluasan Areal Tanam di Provinsi Kaltara sebagai Akselersi Swasembada Pangan Tahun 2025, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau lahan pertanian di Desa Sajau Hilir, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.
Mentan Amran mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sangat potensial dengan luas wilayah yang besar, jutaan hektar lahan yang belum tergarap yang berpotensi dikembangkan untuk pertanian.
“Lahan di Kaltara ini sangat subur dengan air sungai melimpah yang mengandung karbohidrat dan protein sangat sayang bila hanya dialirkan ke laut. Permasalahan pupuk, benih aman, irigasi sedang kami perbaiki bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU)," tegas Mentan Amran.
Untuk Provinsi Kaltara, Kementan menargetkan indeks pertanaman (IP) 1 menjadi IP 2 atau 3 dengan perbaikan irigasi, luas tambah tanam (LTT), optimalisasi lahan (Oplah) serta pemanfaatan alsintan oleh petani.
“Presiden memberikan perhatian sangat besar untuk petani,mulai dari hulu hingga hilir. Kita pastikan IP naik, kesejahteraan naik. Produktivitas meningkat, maka Provinsi Kaltara tidak perlu ambil beras dari Provinsi lain dan inflasi naik. Kita buat petani bahagia, buat petani sejahtera, itu pesan Presiden kepada kita. Jadilah obor di negara orang," pesan Mentan Amran.
Mentan tak hentinya bersyukur karena harga gabah mengalami peningkatan yang signifikan. Bila sebelumnya harga gabah di tingkat petani hanya Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp6.500. Dalam 4 bulan stok serapan gabah beras di BULOG meningkat bahkan mengalami capaian tertinggi setelah 57 tahun.
Kunker Mentan dihadiri oleh lebih dari 400 orang yang terdiri dari petani, penyuluh pertanian, BABINSA serta stakeholder terkait seperti Bulog, PIHC, BWS, BI. Selain memberi motivasi dan berdialog langsung dengan peserta, Mentan juga menyaksikan secara langsung pemanfaatan alsintan oleh petani di lahan.
Bupati Bulungan, Syarwani dihadapan Mentan dan Gubernur Provinsi Kaltara menyampaikan bahwa di Tahun 2025 Bulungan 4100 ha optimalisasi lahan di seluruh wilayah kabupaten Bulungan termasuk Sajau Hilir. Program ini sejalan dan visi misi kabupaten bulungan berdaulat pangan, maju dan Sejahtera sejalan dengan asa cipta Bapak Presiden.
“Alhamdulillah kami sangat berterima kasih atas perhatian Bapak Menteri Pertanian yang berkenan memberikan motivasi langsung kepada petani di Bulungan khususnya di Sajau Hilir. Tak hanya itu, investasi berupa alat mesin pertanian telah diterima oleh petani, bahkan telah dimanfaatkan untuk mengolah lahan. Tadi, Mentan telah memerintahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk mempercepat perbaikan irigasi. Semoga secepatnya kami dapat menyelesaikan seluruh target, dan produktivitas pertanian di Kabupaten Bulungan dapat meningkat," papar Syawarni.
“Pemerintah kabupaten Bulungan terus berupaya meningkatkan produksi pertanian, antara lain melalui peningkatan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, pengembangan Brigade Pangan, dan perluasan lahan pertanian. Tentunya kami tidak bisa sendiri, perlu adanya kolaborasi dan sinergi. Hadirnya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Penyuluh Pertanian dan BABINSA, serta stakeholder lainnya menjadi harapan serta semangat bagi kami di Kabupaten Bulungan”, tambahnya.
Senada dengan Bupati Bulungan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga baik di pusat maupun daerah dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Untuk mencapai swasembada pangan, kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bergandengan tangan dengan semua pihak,” ujar Kabadan Santi.
Disela-sela kunjungan Mentan, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) Inneke Kusumawaty mengajak segenap komponen di Kaltara untuk saling bersinergi dan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk mewujudkan percepatan LTT di Provinsi Kaltara.
“Sesuai instruksi Mentan, jangan sia-siakan sejengkal tanah. Optimalkan semua potensi yang ada, alsintan yang telah diterima merupakan investasi pemerintah, maka jangan biarkan alsintan tersebut mangkrak tidak produktif. Manfaatkan alsintan setiap harinya sehingga target LTT dapat tercapai dan pada akhirnya produktivitas dapat meningkat. Target peningkatan IP tentunya harus kita tanggapi dengan aksi nyata. Bila sebelumnya petani hanya menanam sekali dalam setahun, maka setelah adanya program LTT petani dapat menanam dua bahkan tiga kali dalam setahun," tegas Inneke.