Dokter Nova Yundiarto MD Investigator-Initiated Trial (IIT) Yang Pertama Mengenalkan Fexuprazan Mengobati GERD di Indonesia
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Diawali kariernya sebagai Dokter dan berorientasi di bidang kedokteran klinis, manajemen layanan kesehatan, dan kewirausahaan dalam berkontribusi bagi masyarakat Indonesia melalui riset untuk memperkenalkan obat baru. Yang salah satunya adalah memimpin dan berhasil menginisiasi Investigator-initiated Trial (IIT) pertama untuk Fexuprazan di Indonesia.
Hasil Studi dokter Nova Yundiarto MD menunjukkan bahwa Fexuprazan mampu mencapai target pengendalian gejala heartburn (rasa terbakar dan nyeri di dada), naiknya asam lambung dan mual menggunakan kuisioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0-18). Meskipun kedua kelompok (Fexuprazan dan Esomeprazole) menunjukan perbaikan gejala yang bermakna pada minggu ke-4 dan ke-8. Kelompok Fexuprazan lebih unggul dalam meredakan gejala sejak fase awal pengobatan dan memberikan kenyamanan lebih cepat.
Fexuprazan, obat baru untuk penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang dikembangkan di Korea Selatan oleh Daewoong Pharmaceutical, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi yang dilakukan pada pasien di Indonesia.
Fexuprazan merupakan obat generasi terbaru dari golongan P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker), yang juga diakui sebagai obat inovatif ke-34 yang dikembangkan di Korea. Obat ini dirancang khusus untuk mengatasi keterbatasan dari obat PPI (Proton Pump Inhibitor) konvensional.
Penelitian ini bukan hanya soal keberhasilan operasional, tapi juga tentang memperkenalkan Fexuprazan sebagai terapi baru yang lebih cepat meredakan dalam menekan produksi asam lambung, sehingga pasien dapat merasakan perbaikan gejala sejak tahap awal pengobatan.
Obat ini juga bisa dikonsumsi tanpa terikat waktu makan, sehingga meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. Efikasi klinisnya yang tahan lama cukup diberikan satu kali sehari, memberikan kenyamanan dan pengendalian gejala yang konsisten. Selain itu, Fexuprazan memiliki risiko interaksi obat yang rendah, menjadikannya pilihan aman bagi pasien yang juga mengonsumsi obat lain untuk penyakit penyerta, kenang dokter Nova Yundiarto menceritakan pengalaman penelitiannya yang sangat berkesan.
Studi klinis yang dipimpinnya melibatkan 134 pasien GERD yang dilaksanakan di tiga rumah sakit di Jakarta yakni RS Universitas Indonesia, RS Islam Cempaka Putih, dan RS Menteng Mitra Afia.
Hasil studi menunjukkan bahwa Fexuprazan mampu mencapai target pengendalian gejala heartburn (rasa terbakar di dada) dalam waktu empat minggu, sesuai dengan durasi terapi yang direkomendasikan dalam panduan pengobatan GERD di Indonesia, membuktikan efektivitas Fexuprazan dalam praktik nyata di lapangan. Untuk gejala mual, Fexuprazan juga menunjukkan hasil yang lebih cepat.
Jika pada kelompok esomeprazole perbaikan mulai terasa pada minggu ke-8, pasien Fexuprazan telah melaporkan perbaikan signifikan hanya dalam waktu 7 hari setelah penggunaan.
Berdasarkan catatan harian pasien, Fexuprazan 40 mg mampu memberikan respons penuh (complete response) terhadap hilangnya gejala heartburn dan asam lambung rata-rata dalam waktu 15 hari, atau sekitar 5 hari lebih cepat dibandingkan kelompok esomeprazole yang membutuhkan rata-rata 20 hari untuk mencapai hasil yang sama. Lebih jauh, dalam penilaian kualitas hidup, pasien di kelompok Fexuprazan mengalami perbaikan lebih cepat dalam 7 hari pertama pengobatan dibandingkan kelompok kontrol. Perbaikan gejala sejak dini ini sangat penting karena berdampak langsung pada tidur yang lebih nyenyak, kenyamanan fisik yang meningkat, serta aktivitas sehari-hari yang lebih optimal, menunjukkan manfaat nyata dalam kehidupan pasien.
“Keamanan Fexuprazan juga telah dikonfirmasi dalam studi ini. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara Fexuprazan dan esomeprazole tidak ada kejadian efek samping serius maupun kematian yang dilaporkan selama uji coba berlangsung. Studi ini diharapkan dapat mendukung pembaruan panduan terapi GERD nasional dan menjadi dasar bagi persetujuan resmi Fexuprazan di pasar Indonesia” ujar dokter Nova Yundiarto MD saat ditemui di kantornya di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa 15 April 2025.
Daewoong Pharmaceutical juga berencana untuk memperluas studi Fexuprazan dalam pengobatan dispepsia fungsional dan gangguan asam lambung lainnya di Indonesia.
“Saya percaya Daewoong berada di posisi strategis untuk memimpin era baru inovasi klinis di Asia Tenggara. Dengan komitmen terhadap pertumbuhan , Otonomi, dan kinerja, kami sedang membangun fondasi agar Indonesia bisa menjadi pusat riset klinis global -tempat kebutuhan medis terpenuhi melalui sains, kolaborasi, dan visi bersama untuk kesehatan yang lebih baik”. Ujar dokter Nova Yundiarto MD diakhir wawancara dengan team industry.co.id.