Kehangatan Clean Plus Tissue Bersama Dompet Dhuafa Beri Senyuman Penghuni Panti Asuhan Werdha Khusnul Khotimah

Oleh : Candra Mata | Minggu, 30 Maret 2025 - 18:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Banten, Di sebuah sudut kawasan pesantren modern, di Kabupaten Tangerang, sebuah bangunan sederhana dua lantai berdiri kokoh, menjadi tempat berlindung bagi mereka yang tak lagi memiliki siapa-siapa dan tak memiliki apa-apa. Bangunan itu dari luar tampak sepi. Di dindingnya bertuliskan Panti Wreda dan Panti Asuhan Khusnul Khotimah. 

Selain menaungi para lanjut usia (lansia), panti ini juga menaungi anak-anak yatim dan dhuafa. Ada belasan penghuni lansia di sini. Semuanya perempuan berusia 60 tahun ke atas. Ya, Panti Wreda Husnul Khotimah bukan sekadar tempat tinggal bagi para lansia, tetapi juga ruang berbagi cerita, dan kenangan.

Siang itu, suasana berbeda terasa di panti. Raut wajah para nenek terlihat lebih cerah dan senyum merekah menyambut kedatangan tim dari Dompet Dhuafa dan PT Hoka Karya Mandiri. Dompet Dhuafa di Ramadan 1446 H ini terus merajut kebaikan melalui mitra-mitra strategisnya, salah satunya adalah Clean Plus Tissue.

Kunjungan kali ini merupakan bagian dari program Berbagi Berkah Ramadan: Belanja Sambil Berbagi Bersama Clean Plus Tissue pada 1-7 Maret 2025. Melalui program ini, pelanggan Clean Plus Tissue dapat berbelanja sambil berbagi, karena seluruh hasil penjualan di kanal e-commerce (Shopee, Tokopedia, TikTok, dan Lazada) selama periode tersebut akan didonasikan 100% untuk lansia. Donasi akan disalurkan dalam bentuk paket nutrisi, alat ibadah, sembako, serta paket buka puasa, guna memberikan kebahagiaan dan dukungan bagi mereka.

Elismawati sebagai Staf dan Koordinator Pengurus Panti Werdha Khusnul Khotimah menyambut dengan hangat kunjungan Dompet Dhuafa dan Clean Plus Tissue, Eli juga menceritakan kebahagiaan yang dirasakan para penghuni panti ketika dikunjungi. 

“Alhamdulillah, kunjungan dari Clean Plus Tissue dan Dompet Dhuafa ini memberikan kebahagiaan tersendiri, dan pencerahan tersendiri, Alhamdulillah tadi nenek-nenek bahagia dan senang sekali kedatangan bapak ibu, nenek-nenek kelihatan ceria sekali, apalagi kalau diajak ngobrol itu senang sekali, senang dikunjungi,” cerita Eli.

Panti Werdha Khusnul Khotimah menaungi mereka yang benar-benar tidak memiliki keluarga. Beberapa datang sendiri, dan sebagian lagi dikirim oleh Dinas Sosial Kabupaten Tangerang. Sebagian besar dari mereka adalah dhuafa yang tidak memiliki apa-apa dan tinggal di sini hingga akhir hayat mereka.

Melalui kolaborasi Dompet Dhuafa dan Clean Plus Tissue diharapkan dapat memberikan kebahagian bagi nenek-nenek Panti Werdha Khusnul Khotimah. Hal tersebut disampaikan Widodo sebagai Wakil Ketua Ramadan 1446 H Dompet Dhuafa.

“Dengan bantuan yang kita berikan harapannya ini memberikan senyuman kepada para lansia yang ada di sini, dan tentu kami mengucapkan terima kasih kepada Clean Plus Tissue yang berkolaborasi dengan dompet Dhuafa, harapannya kedepan makin erat kolaborasinya dan dapat memberikan manfaat yang semakin luas,” ungkap Widodo.

Program Berbagi Berkah Ramadan, dikemas dengan menarik, selain adanya penyerahan bantuan kepada para penghuni panti, kegiatan ini juga dikemas dengan penuh tawa dan kehangatan, melalui games dan tausiyah menjelang berbuka puasa.  

Seorang nenek tampak tersenyum antusias. Istiqomah (67), yang akrab disapa Nek Iis, menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh liku. “Saya sudah tujuh bulan di sini. Dulu saya kerja lalu jatuh, kepala bengkak, nggak punya uang buat bayar kontrakan, buat makan pun nggak ada. Saya minta tolong Pak RT di sana buat diantar ke panti. Alhamdulillah, ada tempat untuk saya,” cerita Nenek IIs.

Hidupnya berubah sejak masuk ke panti. Nek Iis dapat berinteraksi dengan penghuni panti yang lain, memiliki tempat berteduh yang layak dan diberi kemudahan untuk makan dan minum. Kini, meskipun usianya sudah senja, ia masih berusaha membantu.

“Kalau di sini seneng banget, nyaman, ada temannnya buat bercanda, kalau boleh aku mau bantu sekuat aku, aku di sini nggak bisa ngapa-ngapain cuma bisa bantu doang, kalau bersih-bersih tak bersihin, kalau ada apa-apa panggil aja nek IIs, di dapur tuh kadang minta bantu potong sayuran, kupas bawang, sekuat mungkin ya udah begitu doang bisanya saya,” terangnya lebih lanjut. 

Meski demikian, kenangan pahit masih membekas dalam ingatannya. Ia tampak masih ingat betul bagaimana sebuah bencana itu merenggut keluarganya. Musibah yang terjadi di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo pada 2006 silam. 

“Anak sama suami nenek habis semua, akhirnya nenek balik ke Jakarta tapi di Jakarta nggak ada yang dituju, jadi sendirian aja, saya kadang-kadang nangis sendiri di dalam, begini ya rasanya, gumam Nek Iis.

Namun, hari itu, Kamis (20/3/2025), senyuman tak lepas dari wajahnya. Ia memandangi paket nutrisi dan alat solat yang diterima dengan penuh syukur. “Alhamdulillah kita dapet takjil, buah, susu dulu kita mau beli ga punya uang. Alhamdulillah saya senangnya kita kan mau nyari ganti mukena, ada yang ngasih Alhamdulillah. Aku ya berterima kasih ditengokin, dikasih takjil, dikasih mukena udah terima kasih banyak sekali, semoga banyak rezekinya, panjang umur, ke sini lagi ya, nengokin nenek-nenek, nenek pengennya ditengokin seneng banget,” harap Nek Iis.

Seiring matahari terbenam, kunjungan itu pun usai. Namun, ikatan yang terjalin hari itu meninggalkan jejak di hati para penghuni panti “Semoga sering-sering datang, nengokin nenek-nenek. Kami senang sekali kalau dikunjungi,” ujar Nek Iis dengan mata berbinar.

Novria Ramadhani, Marketing Clean Plus Tissue, menambahkan bahwa mereka ingin berbagi kebahagiaan bersama para nenek di panti. 

“Kami memilih panti werdha supaya omah-omah yang ada di sini bisa merasakan juga dengan hadirnya kita di sini, pastinya kegiatan sosial juga sesama manusia supaya omah-omah di sini juga merasakan apa yang kita rasakan, kebahagiaan yang kita rasakan, dengan hadirnya kita di sini siapa tau omah-omah yang ada di sini bisa merasakan kebahagiaannya,” ujarnya.

Di balik pintu panti ini, ada cerita-cerita kehidupan yang menggugah hati, dan di setiap kunjungan yang hadir, ada secercah harapan yang terus menyala bagi mereka yang telah menua dalam kesendirian.