OJK Anugerahi BSI 3 Penghargaan GERAK Syariah Award

Oleh : Wiyanto | Rabu, 26 Maret 2025 - 15:18 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Kontribusi dan konsistensi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dalam memacu literasi dan inklusi layanan jasa perbankan syariah memperoleh apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BSI menyabet tiga penghargaan di ajang Puncak Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) Award.

Adapun tiga penghargaan yang diraih tersebut yakni, juara 1 sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Literasi Teraktif, juara 1 PUJK Literasi Termasif, dan peringkat 3 PUJK Inklusi Tertinggi.

Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi mengatakan, diraihnya penghargaan ini tak terlepas dari konsistensi dan upaya masif perseroan untuk mendorong kemajuan aspek ekonomi syariah nasional.

BSI sejak kehadirannya pada awal 2021 mengemban amanah dari pemerintah sebagai lokomotif ekonomi syariah Indonesia. Karena itu, BSI selalu berupaya hadir menjadi sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spiritual bagi masyarakat dalam setiap layanannya.

“BSI selalu mendukung serta mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia lewat aksi nyata di berbagai program. Hal tersebut selaras dengan GERAK Syariah dari OJK selama bulan Ramadan 1446 Hijriah,” ujarnya menegaskan.

Dewi juga mengatakan bahwa dalam memacu literasi dan inklusi keuangan syariah, BSI menyadari pentingnya sosialisasi dan edukasi yang tepat, juga produk layanan yang inovatif melalui digitalisasi. Harapannya masyarakat dapat memahami dan memanfaatkan produk serta layanan keuangan syariah dengan optimal.

Keberhasilan atas konsistensi BSI dalam memacu literasi dan inklusi keuangan dapat dilihat dari pertumbuhan data dan dana nasabah perseroan. Jumlah nasabah BSI telah mencapai 21 juta lebih dengan target pertumbuhan 2 juta-3 juta nasabah per tahun. Perseroan pun mencatat shifting transaksi e-channel yang mencapai 98,03% per akhir Desember 2024, sedangkan sisanya masih menggunakan layanan di cabang. Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024 lalu.

“Kami menyadari literasi mendorong masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang bijak dan tentunya sesuai prinsip syariah. Kami akan terus meningkatkan literasi keuangan syariah karena produk dan layanan perbankan ini terus berkembang. Di sisi lain, BSI juga menyiapkan solusi keuangan komprehensif yang memenuhi kebutuhan finansial, sosial dan spiritual sehingga literasi dan inklusi ini akan tumbuh selaras,” ujarnya.

Pada acara yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (KE PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan hal senada dengan Dewi. Menurut Frederica, pihaknya mendorong agar pelaku jasa keuangan syariah terus berinovasi mengembangkan produk layanan.

“Kita bersama mencari cara-cara yang bisa menjangkau masyarakat yang sebetulnya hanya mau dengan syariah. Ini tugas Bapak Ibu semua bagaimana menjangkau saudara-saudara kita yang inginnya hanya buka syariah tapi mungkin secara akses kurang mendapat akses," kata Friderica.

Dia mengatakan, literasi dan inklusi keuangan selaras dengan Asta Cita Pemerintah dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Bahkan inklusi keuangan menjadi salah satu indikator utama pembangunan dalam RPJPN 2025-2045.

Terlebih, mengenai ekonomi syariah ini potensi pangsa pasarnya di Indonesia sangat besar dengan populasi Muslim yang sekitar 245,9 juta. Adapun indeks literasi keuangan syariah mengalami pertumbuhan pesat mencapai 39,11% pada tahun lalu, sedangkan pada 2022 sebesar 9,14%. Di sisi lain, inklusi keuangan syariah relatif stagnan dari 12,12% pada 2022 dan 12,88% pada 2024.

Friderica juga menjelaskan bahwa kinerja industri keuangan syariah terbilang positif. Penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Indonesia tumbuh 9,9% secara tahunan hingga 2024 menjadi Rp643,55 triliun. Sedangkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp753,6 triliun tumbuh sekitar 10% secara tahunan di atas pertumbuhan industri perbankan nasional yang berkisar 4%-5%.

“Kolaborasi yang telah dipupuk dapat terus terjalin tidak hanya selama bulan Ramadan tapi juga dilakukan secara berkelanjutan pada program-program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah lainnya,” tutupnya.